Foto: Humas DPR  

nusakini.com - Ketua Tim Panja Sarana dan Prasarana Komisi X DPR Abdul Fikri Faqih mengatakan kunjungannya ke SMPN 11 Kalteng, Jumat (3/2/2017) lalu, dimaksudkan untuk mengetahui secara langsung kondisi segala sarana dan prasarananya. Namun saat memasuki ruang kelas, Tim Panja sangat prihatin ketika melihat beberapa kondisi ruangan yang hancur baik lantai maupun plafonnya.

Anggota Tim Anang Hermansyah dari Fraksi PAN meminta dengan temuan ini maka harus segera ditindak lanjuti dan pemerintah perlu segera menyelesaikan sarpras sekolah ini. Pasalnya, kondisi sekolah sudah membahayakan, perpustakaannya sudah retak dan ruang kelas juga sudah retak.

“ Saya rasa ini harus memerlukan perhatian yang cukup serius. Bagaimana cara mengatasi dengan cepat. Saya pertanyakan kalau bangunan tahun 2009 mungkin tidak masalah, tapi bangunan 2013 dan baru 3 tahun mengapa sudah seperti itu. Harus dicari runtutannya supaya tidak terjadi dan terulang lagi. Inilah hal terpenting yang akan kita sampaikan kepada pemerintah,” jelasnya. 

Sementara itu anggota Fraksi PDI Perjuangan Sofyan Tan mengatakan, persoalan di Palangkaraya berbeda dengan daerah lain karena struktur tanah gambut sehingga pembangunan sarana prasarananya perlu menyesuaikan dengan kondisi yang ada di sini. Kemudian Gedung SD berada di daerah rawa dan lokasinya dekat sungai. 

“ Kondisi ini lah yang harus disikapi, masukan–masukan dari daerah kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Dan tentu harus disertai dengan perhitungan–perhitungan anggarannya yang pasti berbeda karena dibutuhkan konstruksi spesifik untuk memperkuat fondasinya sehingga dibutuhkan dana yang jauh lebih besar dibandingkan dengan daerah yang kondisi tanahnya kuat,” ucapnya. 

Dalam kaitan ini, pengguna anggaran harus bertanggungjawab terhadap pembangunan kelas baru maupun rehap. “ Kita di panja sarpras Komisi X DPR menilai kontruksi bangunan itu sangat penting apalagi tempat anak didik yang saat belajar terjadi ancaman keselamatan. Karena itu pengawasan dari pusat perlu ditingkatkan,” tegas Tan. 

Sementara itu Kepala SMPN 11 Norhadaniah menyatakan sangat senang dan bangga atas kadatangan Tim Panja Sarana dan Prasarana Pendidikan Dasar dan Menengah Komisi X DPR RI. Ia menyambut baik permintaan Ketua untuk mengajukan proposal bantuan guna melengkapi sarana dan prasarana sekolah. Apalagi fasilitas di sekolah ini masih kurang lengkap dengan rusaknya beberapa ruang kelas. 

Dalam proposal tersebut, pihaknya meminta bantuan rehap ruang kelas, ruang tenaga kependidikan, ruang laboratorium IPA, ruang Komputer, ruang laboratorium bahasa serta pembangunan rumah pejaga sekolah. Lewat proposal yang diajukannya, tambah Norhadaniah, pihaknya sangat berharap bantuan bisa segera diterimanya. (p/mk)